Presiden Prabowo Subianto membatalkan kunjungan kerja ke Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada Kamis, 26 Juni 2025. ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) sebagai operator Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, tetap melaksanakan agenda peresmian peningkatan produksi minyak secara virtual. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menghadiri acara secara langsung di lokasi. Proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) menambah produksi minyak nasional sebesar 30.000 barel per hari dari empat sumur baru. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro telah menyiapkan pengamanan dan fasilitas untuk mendukung kelancaran acara.
Kronologi Batalnya Kunjungan Presiden Prabowo ke Bojonegoro
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menghadiri peresmian peningkatan produksi minyak di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Bojonegoro. Cuaca buruk di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya menyebabkan helikopter yang membawa Presiden tidak dapat mendarat. Presiden Prabowo akhirnya membatalkan kunjungan ke Bojonegoro dan Banyuwangi. Agenda peresmian tetap berlangsung secara daring dari Bali.
Staf kepresidenan menginformasikan bahwa Presiden tidak dapat hadir secara fisik karena hujan deras dan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mewakili pemerintah pusat untuk menghadiri acara di lokasi. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro bersama TNI, Polri, dan Forkopimda telah melakukan koordinasi dan persiapan keamanan untuk menyambut kunjungan Presiden.
Peresmian Peningkatan Produksi Minyak Blok Cepu
Peresmian peningkatan produksi minyak dilakukan secara virtual oleh Presiden Prabowo Subianto dari Bali. Presiden menyampaikan permintaan maaf karena tidak dapat hadir secara langsung dan menegaskan pentingnya proyek ini dalam mendukung kemandirian energi nasional. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melaporkan bahwa tambahan produksi minyak sebesar 30.000 barel per hari dari Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, telah berhasil dicapai hanya dalam waktu delapan bulan, lebih cepat sepuluh bulan dari jadwal perencanaan.
Peningkatan produksi ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk mencapai swasembada energi pada tahun 2029-2030, dengan target produksi minyak nasional 900.000 hingga 1 juta barel per hari[5][6][7][8][12][9][10][11].
Detail Proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC)
Proyek BUIC mencakup pengeboran tujuh sumur di Lapangan Banyu Urip, terdiri dari lima sumur infill dan dua sumur clastic. Empat sumur baru telah beroperasi dan menambah produksi minyak 30.000 barel per hari, sehingga total produksi Blok Cepu mencapai 180.000 barel per hari, atau sekitar 25% dari total lifting minyak nasional.
Berikut merangkum data utama proyek BUIC:
| Komponen | Nilai/Informasi Utama |
|---|---|
| Operator | ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) |
| Lokasi | Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Bojonegoro |
| Tambahan Produksi | 30.000 barel per hari |
| Total Produksi | 180.000 barel per hari |
| Jumlah Sumur BUIC | 7 (5 infill, 2 clastic) |
| Investasi BUIC | US$ 203,5 juta (Rp 3,25 triliun) |
| Kontribusi Nasional | 25% lifting minyak nasional |
| Pekerja Lokal | >99% tenaga kerja Indonesia |
Proyek ini juga menggunakan rig hasil karya anak bangsa yang dibangun di Indonesia dan dioperasikan oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI).
Dampak Ekonomi dan Target Energi Nasional
Peningkatan produksi minyak Blok Cepu memberikan dampak signifikan terhadap penerimaan negara dan daerah. Total investasi proyek di Cepu mencapai US$ 4 miliar dan telah menyumbang lebih dari US$ 30 miliar untuk pendapatan negara. Dengan tambahan produksi dari Blok Cepu, pemerintah optimistis target lifting minyak nasional sebesar 605.000 barel per hari dalam APBN 2025 dapat tercapai.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa proyek ini merupakan langkah nyata pemerintah dalam memperkuat ketahanan energi nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Proyek BUIC diharapkan mencapai produksi puncak pada tahun 2027 dengan level produksi 19.000 barel per hari dari sumur-sumur baru yang akan beroperasi.
Kontribusi Blok Cepu untuk Indonesia
Blok Cepu telah menjadi salah satu tulang punggung produksi minyak nasional. Sejak mulai beroperasi, Blok Cepu telah menghasilkan lebih dari 660 juta barel minyak mentah dan memberikan kontribusi lebih dari Rp 442 triliun terhadap pendapatan negara dalam bentuk penerimaan pemerintah dan pajak. Dengan potensi cadangan yang masih besar, kontribusi Blok Cepu diproyeksikan akan terus meningkat.
Selain itu, proyek ini juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar, seperti penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan, serta penguatan sistem jaring pengaman sosial di wilayah Bojonegoro dan sekitarnya.
Tanggapan Pemerintah Daerah dan Masyarakat
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menyatakan kesiapan penuh dalam mendukung agenda nasional ini. Bupati Setyo Wahono bersama Forkopimda, TNI, Polri, dan protokol kepresidenan telah melakukan rapat koordinasi dan persiapan teknis maupun keamanan. Kehadiran berbagai pejabat pusat, provinsi, dan daerah, serta stakeholder industri migas, menandai pentingnya acara peresmian ini bagi Bojonegoro dan Indonesia.
Masyarakat Bojonegoro menyambut baik peningkatan produksi minyak, berharap manfaat ekonomi dan sosial dapat dirasakan secara langsung, terutama dalam bentuk peningkatan kesejahteraan dan peluang kerja.
Peresmian peningkatan produksi minyak Blok Cepu oleh Presiden Prabowo Subianto meski dilakukan secara virtual tetap menjadi momentum penting bagi Indonesia. Proyek BUIC membuktikan kemampuan bangsa dalam mengelola sumber daya energi secara efisien dan cepat. Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga informasi yang kami sajikan bermanfaat dan menambah wawasan. Jangan lupa berkunjung kembali untuk update berita terbaru lainnya!