Teksas Wonocolo terletak di Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Wonocolo memiliki sumur minyak tua yang dikelola secara tradisional oleh masyarakat sekitar. Geopark Wonocolo berstatus sebagai kawasan wisata edukasi migas pertama di Indonesia. Nama Teksas Wonocolo berasal dari singkatan Tekad Selalu Aman dan Sejahtera serta kemiripan lanskap dengan daerah Texas di Amerika Serikat.
Sejarah dan Asal Usul Teksas Wonocolo
Teksas Wonocolo berawal dari penemuan sumur minyak pada tahun 1868. Eksploitasi minyak dilakukan secara intensif sejak tahun 1894 oleh pemerintah kolonial Belanda. Setelah Belanda meninggalkan wilayah ini, masyarakat lokal mengambil alih pengelolaan sumur minyak. Surat serah terima pengelolaan diberikan pada tahun 1988 kepada masyarakat Kecamatan Kedewan. Pertamina hanya menerima hasil minyak, sedangkan pengelolaan sepenuhnya dipegang masyarakat.
Nama Teksas Wonocolo muncul karena kondisi lingkungannya yang mirip dengan Texas, Amerika Serikat, sebagai kawasan penghasil minyak. Nama Teksas juga merupakan singkatan dari Tekad Selalu Aman dan Sejahtera yang menjadi semangat warga sekitar dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan kawasan ini.
Lokasi dan Geografi Wonocolo
Teksas Wonocolo berlokasi di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Wilayah ini berada di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 300-450 meter di atas permukaan laut. Luas wilayah Wonocolo mencapai sekitar 170 hektar, didominasi perbukitan dan sebagian kecil area pemukiman serta lahan pertanian. Lokasi ini berjarak sekitar 60 km dari pusat kota Bojonegoro dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Akses menuju Teksas Wonocolo cukup menantang karena jalanan berbatu dan berbukit. Namun, kondisi geografis ini justru menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi wisata alam dan edukasi migas secara langsung.
Proses Penambangan Minyak Tradisional Wonocolo
Sumur minyak di Teksas Wonocolo merupakan peninggalan zaman Belanda. Jumlah sumur tua yang ditemukan mencapai lebih dari 400 titik. Proses penambangan minyak dilakukan secara tradisional menggunakan rig kayu jati dan mesin mobil sederhana. Kedalaman sumur rata-rata sekitar 100-200 meter, menjadikan sumur di Wonocolo sebagai sumur minyak terdangkal di Indonesia bahkan dunia.
Masyarakat menggunakan alat sederhana untuk menyedot minyak mentah dari dalam bumi. Minyak mentah yang dihasilkan kemudian disuling menjadi solar dan minyak tanah. Setiap sumur tua menghasilkan sekitar 1.500 hingga 2.000 liter minyak mentah per hari. Hasil minyak dijual ke Pertamina dengan harga yang telah disepakati.
Fasilitas dan Aktivitas Wisata Teksas Wonocolo
Teksas Wonocolo dikembangkan sebagai wisata edukasi berbasis geologi dan sejarah industri migas. Pengunjung dapat melihat langsung proses penambangan minyak tradisional, mengunjungi museum mini yang menyimpan koleksi sejarah perminyakan, serta mengikuti tur edukasi dengan pemandu profesional.
Fasilitas wisata yang tersedia antara lain:
- Rumah Singgah sebagai learning center migas
- Museum sejarah perminyakan (living museum)
- Trek adventure menggunakan Jeep dan sepeda
- Menara pandang untuk menikmati panorama perbukitan dan aktivitas tambang
- Warung makan yang menyediakan kuliner khas seperti nasi gulung
Pengunjung juga dapat mencoba simulasi pengeboran minyak tradisional serta membeli cinderamata bertema migas yang dibuat oleh masyarakat lokal.
Dampak Sosial Ekonomi bagi Masyarakat
Teksas Wonocolo memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Desa Wonocolo. Pengelolaan wisata dilakukan oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis), rumah singgah, dan masyarakat secara gotong royong. Hasil dari wisata menjadi pendapatan tambahan bagi warga. Pemerintah daerah juga terus mendorong pengembangan infrastruktur, promosi, dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Pengunjung yang datang tidak hanya belajar tentang sejarah dan proses penambangan minyak, tetapi juga berkontribusi pada perekonomian masyarakat melalui pembelian produk lokal dan jasa wisata.
Potensi Pengembangan dan Tantangan
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro bersama pengelola Geopark Wonocolo terus berupaya memperbaiki akses jalan, menambah fasilitas wisata, dan mengembangkan produk-produk khas daerah. Rencana pengembangan ke depan meliputi:
- Perbaikan infrastruktur dan penambahan penerangan jalan
- Peningkatan daya tarik wisata melalui museum, atraksi, dan jalur edukasi geologi
- Pemberdayaan masyarakat sebagai pemandu wisata dan pelaku usaha pariwisata
- Pengembangan cinderamata dan kuliner khas berbasis migas
Tantangan utama yang dihadapi adalah aksesibilitas yang masih sulit, perlunya peningkatan fasilitas, serta menjaga kelestarian lingkungan dan warisan budaya agar tetap lestari untuk generasi mendatang.
Data Teksas Wonocolo
| Aspek | Nilai/Informasi |
|---|---|
| Lokasi | Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur |
| Ketinggian | 300-450 meter di atas permukaan laut |
| Luas Wilayah | ±170 hektar |
| Jumlah Sumur Minyak | >400 sumur tua |
| Kedalaman Sumur | 100-200 meter |
| Produksi Harian | 1.500-2.000 liter minyak mentah per sumur |
| Pengelola | Masyarakat lokal, Pokdarwis, rumah singgah |
| Fasilitas Wisata | Museum, rumah singgah, menara pandang, trek Jeep, warung makan |
| Kuliner Khas | Nasi gulung |
| Status | Wisata edukasi migas pertama di Indonesia, bagian dari Geopark Bojonegoro |
Masyarakat Desa Wonocolo terus menjaga tradisi penambangan minyak secara turun-temurun. Pengunjung dari berbagai daerah datang untuk belajar, berwisata, dan menikmati keunikan kawasan ini. Teksas Wonocolo menjadi contoh nyata sinergi antara pelestarian budaya, edukasi, dan pengembangan ekonomi lokal.
Setelah menjelajahi keunikan Teksas Wonocolo, semoga kamu mendapatkan wawasan baru tentang sejarah dan proses penambangan minyak tradisional di Indonesia. Terima kasih sudah membaca sampai akhir dan jangan sungkan untuk berkunjung kembali ke artikel-artikel menarik lainnya. Sampai jumpa di petualangan berikutnya!