Koalisi Bojonegoro Maju (KBM) adalah aliansi politik yang mendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati, Setyo Wahono dan Nurul Azizah, dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Bojonegoro 2024. Didukung oleh 14 partai politik Pengusul diantaranya : Partai Gerindra, Demokrat, Golkar, PAN, PBB, PPP, PKS, PKB, Hanura, NasDem, PSI, Gelora, Buruh, Ummat
Pasangan Setyo Wahono dan Nurul Azizah dinilai sebagai kandidat kuat untuk memimpin Bojonegoro. Dukungan dari masyarakat serta Koalisi Bojonegoro Maju memperkuat posisi mereka dalam pemilihan ini. Mereka dianggap sebagai pasangan yang tepat untuk membawa Bojonegoro menuju kemajuan dan kesejahteraan lebih baik.
Secara keseluruhan, Koalisi Bojonegoro Maju dengan pasangan Setyo Wahono dan Nurul Azizah menunjukkan kesiapan yang matang dalam menghadapi pemilihan kepala daerah. Dengan dukungan luas dari berbagai partai politik dan strategi kampanye yang terencana, mereka berpotensi menjadi pemimpin masa depan Bojonegoro.
Visi Bojonegoro Membanggakan
Pembangunan Bojonegoro harus bisa menumbuhkan semangat juang, optimisme, kegigihan, serta kapasitas (soft skill dan hard skill) yang handal dan unggul untuk meraih prestasi di berbagai sektor.
Pembangunan Bojonegoro harus bisa menumbuhkan rasa ke- banggan (local pride) terhadap nilai-nilai kearifan lokal, sehingga mampu menjadi motor utama penggerak perubahan untuk pembangunan daerah yang lebih baik.
Pembangunan Bojonegoro mampu melahirkan prestasi-prestasi di berbagai sektor, seperti pendidikan, olahraga, seni budaya, industri kreatif, pengembangan lingkungan serta pengemban- gan teknologi tepat guna dan lainnya.
Visi Bojonegoro Makmur
Pembangunan daerah Bojonegoro sejatinya harus dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, tidak ada diskriminasi, menjunjung tinggi keberagaman (diversity), keadilan (equity), kesetaraan (equality) dan inklusivitas sosial, sebagaimana jargon “No One Left Behind” artinya dalam pembangunan daerah tidak boleh ada satupun yang tertinggal/ditinggalkan.
Pembangunan daerah Bojonegoro dijalankan penuh tanggung- jawab, transparan, akuntabel dan berintegritas serta mengedepankan pengelolaan Sumber Daya Alam yang berkelanjutan, dengan tidak mengesampingkan hak-hak generasi mendatang.
Pembangunan Bojonegoro diarahkan sebesar-besarnya untuk peningkatan kesejahteraan warga masyarakat dalam 5 (lima) tahun mendatang, diantaranya melalui percepatan pengentasan kemiskinan dan kesenjangan, pemenuhan hak-hak dasar serta peningkatan kualitas layanan publik.
Pembangunan Bojonegoro dibangun dengan fondasi sosial yang kokoh, dengan menerapkan tata pemerintahan yang demokratis, dialogis, partisipatif, inklusif, inovatif dan responsif. Pemerintah Daerah seyogyanya mampu menggerakkan seluruh modal sosial yang ada di daerah untuk mencapai tujuan utama pembangunan daerah yang adil, makmur dan bahagia (wellbeing).
Misi Bojonegoro Maju
- Membangun sumber daya manusia Bojonegoro yang berkualitas unggul, berbudaya, berakhlak dan bahagia
Pembangunan SDM Bojonegoro harus bisa menumbuhkan semangat juang, optimisme, kegigihan, serta kapasitas (soft skill dan hard skill) yang handal dan unggul untuk meraih prestasi di berbagai sektor. - Membangun perekonomian daerah yang produktif, berkelanjutan dan berkeadilan
Seluruh potensi ekonomi daerah digerakkan untuk tumbuh berkembang, terutama sektor-sektor yang memiliki karakter padat karya dan keberlanjutan, seperti sektor pertanian-agrobisnis, pariwisata, jasa konstruksi dan jasa lainnya, UMKM dan sektor-sektor ekonomi potensial lainnya. Pemerataan ekonomi dilakukan melalui pembangunan sarana prasarana (infrastruktur, SDM dan lainnya) yang merata dan berkesinambungan. - Membangun lingkungan yang lestari dan mengem- bangkan transisi energi baru terbarukan
Pembangunan Bojonegoro akan mempertimbangkan aspek ekologi sehingga kerusakan lingkungan dapat diminimalisir. Manajemen tata kelola air, konservasi Sungai, kawasan sumber mata air, pengelolaan sampah berbasis komunitas dan pengem- bangan energi baru terbarukan akan dilakukan. - Meningkatkan tata pemerintahan daerah yang bersih, melayani, akuntabel, partisipatif, inklusif dan inovatif
Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), maka prinsip-prinsip pemerintahan yang demokratis, transparan, berintegritas (anti-korupsi), partisipatif dan inovatif akan diperkuat. Diantaranya dengan membuka ruang partisipasi publik dalam kebijakan perencanaan dan anggaran pembangunan daerah. - Memajukan kebudayaan dan kebanggaan daerah
Mewujudkan “Bangga Bojonegoro” dengan pelestarian dan pengembangan budaya lokal, termasuk seni, tradisi dan kearifan lokal. Upaya untuk pembangunan sentra budaya dan kesenian, event dan pagelaran seni budaya berskala internasional.
5 Kebijakan Strategis Program Unggulan
- Pemenuhan kebutuhan akses air bersih dan air untuk keperluan produksi dan pertanian secara merata sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan dan mengurangi beban belanja air masyarakat.
- Pembentukan Dana Abadi Daerah/Bojonegoro Investment Fund yang bersumber dari sebagian pendapatan Migas untuk pembangunan kualitas SDM lintas generasi Bojonegoro (beasiswa berkelanjutan) dan sebagai upaya untuk menjaga keberlanjutan pembangunan daerah pasca migas turun/habis, dengan mereplikasi Model Dana Abadi Migas Norwegia yang menjadi salah satu bentuk pengelolaan Dana Abadi terbaik dunia.
- Program Inklusi Keuangan, berupa akses pembiayaan murah dan aman untuk pengembangan kewirausahaan masyarakat Bojonegoro.
- Membentuk Satuan Tugas (Satgas) pada sektor-sektor utama pembangunan Bojonegoro, yaitu Satgas Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi dan Konektivitas Wilayah, Satgas Pertanian, Satgas Prestasi dan Olahraga, dll. Masing-masing Satgas terdiri atas unsur multistakeholders yang meliputi multi-sektor/multidisiplin keahlian/keilmuan, multi-level (desa, kabupaten, nasional dan internasional), akademisi, organisasi masyarakat sipil dan entrepreneur.
- Membentuk Forum Diaspora Bojonegoro, yakni forum yang dibentuk untuk mewadahi orang-orang Bojonegoro yang sukses di luar daerah untuk dapat berkontribusi (pikiran, ide-gagasan serta jaringan/network) bagi pembangunan Bojonegoro.