Prediksi Musim Kemarau 2024: Mundur dan Normal ke Atas

Hasan Kamal

Musim kemarau manfaat banyuwangi sampai sudah pertengahan badan wilayah sekitarnya geofisika bmkg klimatologi meteorologi memasuki

Guys, kabar baik nih buat kalian yang penasaran sama musim kemarau tahun depan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) udah ngasih prediksi terbaru, dan katanya musim kemarau 2024 bakal mundur dan cenderung normal ke atas.

Jadi, buat kalian yang suka ngadem pas kemarau, siap-siap ya karena tahun depan bakal lebih lama menikmati cuacanya. Tapi jangan lupa juga buat tetap waspada sama dampaknya yang bisa lumayan ngerepotin. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Prediksi Waktu Musim Kemarau

Kemarau Mundur, Musim Kemarau

Menurut BMKG, sekitar 40% wilayah Indonesia diperkirakan bakal ngalamin kemarau mundur. Artinya, awal kemarau diprediksi bakal telat sekitar 1-2 bulan dari biasanya. Ini terjadi karena pengaruh fenomena El Nino yang masih berlangsung.

Wilayah yang diprediksi ngalamin kemarau mundur antara lain Sumatera bagian selatan, Jawa bagian barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan sebagian Kalimantan. Jadi, buat warga di daerah-daerah ini, siap-siap ya musim kemarau bakal mulai sekitar bulan Juni atau Juli 2024.

Puncak Kemarau di Juli-Agustus

Meskipun kemarau mundur, tapi puncak kemarau diprediksi bakal terjadi pada bulan Juli-Agustus 2024. Ini berlaku buat sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Jadi, buat kalian yang mau liburan pas kemarau, hindari deh bulan-bulan tersebut karena cuacanya bakal panas banget.

Sebagian wilayah Indonesia lainnya, seperti Sumatera bagian utara dan Kalimantan bagian timur, diprediksi bakal ngalamin puncak kemarau pada bulan September 2024. Jadi, buat warga di daerah-daerah tersebut, masih ada waktu buat nikmatin cuaca adem sebelum kemarau tiba.

Baca Juga :   Hasil Pemilu 2024: Daftar Caleg Terpilih DPRD Bojonegoro

Sifat Musim Kemarau

Musim kemarau manfaat banyuwangi sampai sudah pertengahan badan wilayah sekitarnya geofisika bmkg klimatologi meteorologi memasuki

Normal dan Atas Normal

BMKG memprediksi sekitar 51,36% wilayah Indonesia bakal ngalamin kemarau normal. Artinya, curah hujan selama musim kemarau bakal berada dalam kisaran rata-rata. Sedangkan sekitar 39,91% wilayah lainnya diprediksi bakal ngalamin kemarau atas normal.

Wilayah yang diprediksi ngalamin kemarau atas normal antara lain Jawa bagian timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan sebagian Kalimantan. Ini artinya, curah hujan di daerah-daerah tersebut bakal lebih sedikit dari biasanya selama musim kemarau.

Bawah Normal

Meskipun sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi bakal ngalamin kemarau normal ke atas, tapi ada juga sekitar 8,73% wilayah yang diprediksi bakal ngalamin kemarau bawah normal. Artinya, curah hujan selama musim kemarau bakal lebih banyak dari biasanya.

Wilayah yang diprediksi ngalamin kemarau bawah normal antara lain Sumatera bagian utara dan Kalimantan bagian timur. Jadi, buat warga di daerah-daerah tersebut, mungkin masih bisa nikmatin cuaca adem walaupun musim kemarau udah tiba.

Dampak El Nino: Musim Kemarau

El Nino Moderat

Fenomena El Nino yang sedang berlangsung saat ini diprediksi bakal terus berlanjut hingga pertengahan tahun 2024. El Nino adalah kondisi di mana suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian timur lebih hangat dari biasanya.

El Nino punya dampak signifikan terhadap cuaca di Indonesia, yaitu menyebabkan curah hujan berkurang dan meningkatkan risiko kekeringan. Jadi, salah satu faktor mundurnya musim kemarau 2024 adalah karena pengaruh El Nino ini.

Potensi La Nina Lemah

Selain El Nino, BMKG juga memantau perkembangan fenomena La Nina. La Nina adalah kebalikan dari El Nino, yaitu kondisi di mana suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian timur lebih dingin dari biasanya.

Baca Juga :   UMK Bojonegoro 2024 Naik, Tapi Masih di Bawah Tetangga

Meskipun El Nino sedang berlangsung, tapi BMKG memprediksi ada potensi La Nina lemah pada akhir tahun 2023 hingga awal tahun 2024. La Nina lemah bisa mengurangi dampak El Nino dan meningkatkan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia. Namun, BMKG masih terus memantau perkembangan fenomena ini.

Dampak Musim Kemarau

Musim Kemarau

Cuaca Kering

Salah satu dampak paling terasa dari musim kemarau adalah cuaca yang kering. Udara bakal terasa lebih panas dan kering, terutama pada siang hari. Ini bisa menyebabkan dehidrasi dan masalah kesehatan lainnya.

Untuk mengatasi cuaca kering, kalian bisa banyak minum air putih, pakai pelembap udara, dan hindari aktivitas di luar ruangan pada siang hari. Kalian juga bisa pakai sunscreen untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.

Kekeringan

Dampak lain dari musim kemarau adalah kekeringan. Kekeringan bisa terjadi ketika curah hujan sangat sedikit atau tidak ada sama sekali dalam waktu yang lama. Ini bisa menyebabkan kekurangan air bersih, gagal panen, dan kebakaran hutan.

Untuk mengatasi kekeringan, pemerintah dan masyarakat perlu melakukan upaya mitigasi, seperti membangun waduk, irigasi, dan melakukan penghijauan. Masyarakat juga bisa menghemat air dengan cara mandi singkat, menyiram tanaman saat sore hari, dan menggunakan air bekas untuk menyiram tanaman.

Pompanisasi

Pompanisasi adalah salah satu cara untuk mengatasi kekeringan. Pompanisasi adalah proses memompa air dari sumber air bawah tanah ke permukaan untuk digunakan untuk keperluan sehari-hari.

Namun, pompanisasi juga punya dampak negatif, seperti penurunan permukaan air tanah dan intrusi air laut. Oleh karena itu, pompanisasi harus dilakukan dengan bijak dan sesuai dengan kapasitas sumber air bawah tanah.

Produksi Pangan

Musim kemarau juga bisa berdampak pada produksi pangan. Kekeringan bisa menyebabkan gagal panen dan penurunan produksi tanaman pangan, seperti padi, jagung, dan kedelai.

Baca Juga :   5 Daerah Dengan APBD Tertinggi di Jawa Timur

Untuk mengatasi dampak ini, pemerintah dan petani perlu melakukan upaya adaptasi, seperti mengembangkan varietas tanaman tahan kekeringan, menerapkan teknik irigasi yang efisien, dan melakukan diversifikasi tanaman pangan.

Kesimpulan

Musim kemarau 2024 diprediksi bakal mundur dan cenderung normal ke atas. Fenomena El Nino yang masih berlangsung menjadi salah satu faktor yang menyebabkan mundurnya musim kemarau. Dampak musim kemarau antara lain cuaca kering, kekeringan, dan penurunan produksi pangan. Untuk mengatasi dampak ini, diperlukan upaya mitigasi dan adaptasi dari pemerintah dan masyarakat.

Tags

Share:

Informasi Terkait

Tinggalkan komentar