Griya ShaNum Aneka Olahan Salak Yang Memikat Lidah

kangjon

Camilan olahan salak kini telah menjadi daya tarik utama di sejumlah outlet Bojonegoro, Jawa Timur. Hal ini berkat kreativitas luar biasa dari Retno Wulansari, seorang warga Bojonegoro yang berhasil mengubah buah salak menjadi tujuh macam camilan yang unik dan lezat, termasuk kukis dan brownies salak.Ide brilian untuk mengolah salak ini berawal dari melimpahnya buah salak yang tumbuh di Desa Wedi, Kecamatan Kapas. Sebagai seorang inovator muda, Retno Wulansari, yang saat itu berusia 34 tahun, melihat peluang untuk menciptakan kuliner berbahan dasar salak yang belum pernah ada sebelumnya.

Menurut Retno, ide ini pertama kali muncul saat Desa Wedi menggelar Festival Salak Wedi pada tahun 2017. Melihat buah salak melimpah, Retno merasa tertantang untuk berinovasi dalam dunia kuliner. “Festival salak itu yang pertama, akhirnya karena buah melimpah dan berinovasi membuat produk berbahan salak,” ungkapnya

Produk camilan salak buatan Retno, yang diberi nama “Shanum Salak” yang memiliki arti “anugerah dari Allah bagi Desa Wedi yang memiliki kebun salak,” segera mendapat perhatian yang besar. Ia menawarkan tujuh pilihan camilan salak yang berbeda, termasuk kurma salak, asinan salak, setup salak, kukis salak, madumongso salak, brownies salak, dan bubuk biji salak.

Retno menjalin kerjasama dengan petani salak di Desa Wedi untuk memanfaatkan hasil pertanian kebun salak setempat. Saat musim panen tiba, mereka bekerja sama untuk menghasilkan berbagai produk olahan salak yang menarik konsumen. Awalnya, pada tahun 2017, produk-produk ini hanya dipasarkan melalui media sosial karena belum memiliki izin Industri Rumah Tangga Pangan (PIRT).

Setelah mendapatkan sertifikasi PIRT, Retno mulai menitipkan produk olahan salaknya ke outlet dan swalayan di Bojonegoro. Produk utamanya adalah kurma salak, tetapi ia terus berinovasi dengan menciptakan camilan salak lainnya seperti madumongso dan kukis salak. Harganya bervariasi mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 25 ribu tergantung pada jenis olahan yang dipilih.

Baca Juga :   Menjelajahi Kelezatan Kuliner di Pondok Salak Bojonegoro

Meskipun dihadapkan pada penurunan omzet akibat pandemi Covid-19, Retno tetap semangat dalam mengembangkan bisnisnya. Produk olahan buah salak buatannya memiliki cita rasa yang khas, dengan sentuhan manis dan sedikit asam yang unik.

Kini, Shanum Salak buatan Retno Wulansari menjadi salah satu camilan favorit warga Bojonegoro dan telah menembus berbagai outlet serta swalayan di wilayah ini. Produk olahan salak yang lezat ini bukan hanya menciptakan peluang bisnis yang sukses, tetapi juga membantu mempromosikan potensi pertanian salak di Bojonegoro.

Dengan inovasinya yang luar biasa, Retno Wulansari membuktikan bahwa buah salak dapat menjadi bahan dasar kuliner yang lezat dan unik, membawa manfaat bagi masyarakat setempat serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Kontak :

Retno Wulansari (Griya ShaNum)
Alamat : Jalan Raya Desa Wedi RT 01 / RW 01 Kecamatn Kapas Kabupaten Bojonegoro
Telepon/ WA: 0822-3473-2868

Tentang Griya ShaNum:

Griya ShaNum adalah merek camilan olahan salak yang dihasilkan oleh Retno Wulansari, seorang inovator kuliner muda dari Desa Wedi, Kecamatan Kapas, Bojonegoro. Produk Shanum Salak menghadirkan berbagai camilan unik berbahan dasar salak, dengan cita rasa yang lezat dan inovatif. Dengan fokus pada kualitas dan keberlanjutan, Shanum Salak telah menjadi pilihan favorit para pecinta kuliner di Bojonegoro dan sekitarnya.

Tags

Share:

Informasi Terkait

Tinggalkan komentar